Selasa, 14 Desember 2010

'memberi' lah....

Sering di benak kita terlintas keinginan untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah ataupun saudara lain yang kurang beruntung, namun disisi lain ada beberapa ketakutan,baik ketakutan akan kehilangan banyak harta kita,apa yang kita dapatkan jika kita memberi, sampai pikiran 'darimana kita sendiri memenuhi kebutuhan pribadi kita jika memberi sebagian besar harta kita',yaah...semua itu seakan menjadi momok yang mengurangi keikhlasan,ketulusan serta niatan baik kita untuk memberi. Rasanya manusiawi jika terlintas hal-hal tersebut ,namun terlebih penting adalah mengembalikan semua kepada landasan awal kita. Seperti kita tahu bahwa apa yang ada di dunia ini hanya sementara dan titipan dari Sang Maha Pencipta, dan apabila sewaktu-waktu semua yang ditipkan harus dikembailkan atau diminta oleh Sang Empunya,(jangankan harta, udara atau oksigen saja kalau itu DIA berkendak untuk mengambil smuanya, apa yang akan kita perbuat???just realize, we aren't d owner ), maka kita sebagai peminjam mau tidak mau legawa mengembalikannya. Bukan hal yang mudah menyadari dan selalu mengingatnya, karena dasar manusia memang sedikit angkuh, sombong berjalan di atas bumi-Nya, dengan rakus mengambil, memanfaatkan apa yang terdapat didalamnya...bahkan seakan kitalah yang memiliki semua, bahkan jika ada sebagian hak orang lain pada harta kita ( dan kewajiban kita mengeluarkannya),masih saja ada rasa berat mengeluarkannya,bahkan kadang ada rasa ingin diperlihatkan,ingin tenar, ingin namanya dipasang, ingin diketahui oleh banyak pihak, sebenarnya...bukannya tidak boleh atau dilarang....namun akankah jauh lebih indah jika tangan kanan memberi, tangan kiri tidak mengetahuinya, karena menjaga hati dari rasa riya' sungguh sulit. Sebaiknya kita tidak mengharapkan apapun ketika memberi,pun, imbalan dari-Nya...berlomba2 memberilah semampu dan sekuat kita tanpa ingin ini,itu , dan embel2 lainnya, memberilah seolah2 kita adalah kepanjangan-tangan yang dipercaya oleh-Nya...

Jumat, 03 Desember 2010

inspirated by habibie-ainun

Lama saya tidak menorehkan apapun ke blog,karena sudah terinfeksi rasa malas,capek,dan lain-lain. Tapi melihat tayangan di salah satu televisi swasta tadi tdak tahan juga air mata mengalir deras lagi (dasar memang saya yang cengeng atau apalah) tapi benar - benar saya rasakan hempasan perasaan yang begitu besar dari mantan bapak presiden RI tsb. Pak Habibie...memang selama ini saya jarang memperhatikan tokoh bangsa, namun semenjak kehilangan mendiang istrinya, saya sedikit tergelitik untuk mengikuti cerita di balik kisah pak Habibie dan istrinya,ibu ainun...karena di masa seperti ini pun ,di saat banyak ketidakcocokan post marriage, beliau bisa menunjukkan bahwa masih ada pasangan nyata yang sepanjang bersamanya seakan they really fallin in love each other ever after (ga tau maksudku apa ini,pokoknya hampir seperti romeo-juliet), dan walaupun banyaknya masalah dapat terselesaikan dengan saling mengerti,rasa saling membutuhkan , menjaga,dan rasa sayang yang ikhlas....dan saya rasa itu bukan hal yang mudah,namun mereka mampu dan bisa..Tetesan tangis yang keluar dari mata pak Habibie sepanjang menceritakan tentang istrinya, pengalaman , dan cerita kisah mereka membuat seolah-olah saya terbius,masuk ke dalam rangkaian kisah yang diceritakan...Subhanallah...tulus dan bersih sekali perasaan sayang beliau ke ibu Ainun, dan besarnya rasa itu dapat membuat perasaan iri dari istri, calon istri, maupun wanita -wanita lain... Beliau seharusnya menjadi salah satu contoh untuk pasangan,terutama lelaki ya, yang mungkin tidak semua akan dapat mnenjadi sepertinya,namun setidaknya jadikanlah tolak ukur dan cerminan di saat terjadi suatu masalah,prahara dengan pasangan....Saya pribadi menyadari bahwa semua itu tidak mudah,bisa dibilang sulit...very2 hard ...namun jika seseorang telah memutuskan untuk membangun sebuah keluarga setidaknya bangun pondasi perasaan 'saling' yang kuat terlebih dahulu,dan jaga, pupuk pondasi tsb dg masing2 tipe dan gayanya...finally hope we'll be like them